Jumat, 11 Januari 2013

PENGELOLAAN LIMBAH VINASSE INDUSTRI ETANOL

PENGELOLAAN LIMBAH VINASSE INDUSTRI ETANOL

Ketut Sumada
Dosen Teknik Kimia
UPN "Veteran" Jawa Timur
email : ketutaditya@yahoo.com


Definisi :
Limbah cair pada industri etanol atau alkohol dibedakan antara limbah cair VINASSE DAN STILLAGE. 
Limbah cair industri etanol disebut VINASSE jika bahan bakunya adalah juice, green syrup, cane molasses dan beet molasses, disebut STILLAGE jika bahan bakunya adalah wheat, barley, corn substrat, whole grain dan starch.

Karakteristik
1. Limbah ini tidak mempunyai nilai ekonomi
2. Limbah ini berupa cairan
3. Kandungan gulanya sangat rendah
4. Sangat sulit dibuang ke lingkungan karena COD dan BOD nya sangat tinggi  

Komposisi Limbah Vinasse
Secara fisik kualitas limbah cair industri etanol vinasse ini adalah : 
1. Cairan kurang lebih 85 - 89 %
2. Padatan kurang lebih 11 - 15 %

Padatan yang terkandung dalam limbah cair vinasse 11-15 % ini terdiri atas : 
a. Padatan tersuspensi : 1 - 2 %
b. Padatan berupa garam : 2 - 3 %
c. Bahan organik yang mempunyai nilai ekonomi seperti : 4 - 5 %
d. Bahan-bahan lainnya : 4 - 5 %


PENGELOLAAN LIMBAH CAIR VINASSE :
a. Kandungan Air 
Kandungan air limbah vinasse ini mencapai 85-89%, pengelolaan nya dilakukan untuk menghasilkan air . Air yang diambil dapat dipergunakan kembali sebagai air proses dalam industri etanol. 
Pengambilan air dapat dilakukan dengan proses :
1. Evaporasi
2. Nanofiltrasi
3. Reverse osmosis
4. Membran-bioreactor

b. Padatan Tersuspensi
Padatan tersuspensi dalam limbah cair vinasse ini mencapai 1-2 %, pengelolaan yang dilakukan adalah mengambil padatan tersuspensi untuk dipergunakan sebagai pakan ternak (animal feed). 
Pengambilan padatan tersuspensi ini dapat dilakukan dengan proses : 
1. Klarifikasi 
2. Filtrasi 

c. Garam-garam
Kandungan garam-garam dalam limbah cair vinasse ini mencapai 2-3 %, pengelolaan yang dilakukan adalah mengambil garam-garam tersebut untuk menghasilkan pupuk 
Proses pengambilan garam untuk menjadi pupuk dilakukan dengan proses kristalisasi  

d. Bahan Organik Valuable  
Bahan-bahan organik yang terkandung dalam limbah cair vinasse ini mencapai 4-5 %, pengelolaan yang dilakukan adalah untuk mengambil bahan organik seperti : Betaine, glycerol, raffinose. Proses pengambilan bahan-bahan organik tersebut adalah dengan proses Chromatography

e. Bahan-bahan lain  
Bahan-bahan lain yang terkandung dalam limbah cair vinasse sebesar 4-5 % dapat langsung dipergunakan sebagai bahan ternak (animal feed). 



******** Semoga Bermanfaat ***********
   
      


APLIKASI LIMBAH VINASSE PADA TANAMAN TEBU

APLKASI LIMBAH CAIR VINASSE PADA TANAMAN TEBU

Ketut Sumada
Dosen Teknik Kimia
UPN "Veteran" Jawa Timur
email : ketutaditya@yahoo.com



                                    tanaman tebu


LIMBAH CAIR VINASSE 
Pada tulisan pertama tentang limbah cair vinasse sudah dituliskan tentang kualitas limbah cair vinasse, dimana diketahui bahwa limbah cair vinasse merupakan limbah cair yang bersumber dari industri etanol (alkohol), ketersediaan limbah cair vinasse cukup melimpah dan menjadi permasalahan yang serius pada industri alkohol. Pengolahan yang dilakukan selama ini meliputi :
1. Pengolahan secara kimia dan biologi, proses ini dipilih mengingat konsentrasi COD dan BOD limbah vinasse cukup tinggi, yaitu COD mencapai 100.000 ppm (mg/L) dan BOD kurang lebih 75.000 ppm (mg/L).

Proses pengolahan limbah cair vinasse secara biologi ini dapat mempergunakan jenis mikroorganisme : Phanerochaete chrysosporium, waktu pengolahan yang dibutuhkan kurang lebih 32 hari, hasil pengolahan ini dapat mereduksi COD dan warna limbah cair kurang lebih berkisar antara 50-60%.

 
2. Pengolahan dengan Evaporasi, pengolahan ini dipilih dengan pertimbangan limbah vinasse cukup kental, dengan evaporasi diharapkan diperoleh padatan dan padatan ini dipergunakan sebagai pupuk. 


Kualitas limbah cair vinasse secara kimia fisik seperti berikut : 
Dry matter     :   11 %
Kalium            : 5-6 %
Nitrogen         : 1,5 - 2,5 %
P2O5               : 0,5 - 0,8 %
MgO                 : 0,1 - 0,2 % 
Chlorine         : < 1 %


APLIKASI LIMBAH CAIR VINASSE PADA TANAMAN TEBU

Di beberapa negara penghasil etanol (alkohol) terbesar di dunia seperti negara Brasil, limbah cair vinasse ini sudah dilakukan penelitian dengan mengaplikasikan limbah cair vinasse pada tanaman tebu.
Aplikasi limbah cair pada tanaman tebu dapat meningkatkan produktivitas lahan pertanian tanaman tebu dan meningkatkan kadar gula tebu.

Aplikasi limbah cair vinasse pada tanaman tebu dilakukan dengan cara menyemprotkan limbah cair vinasse ke lahan pertanian tebu.
Jumlah limbah cair vinasse yang disemprotkan bervariasi antara 50 - 100 m3 per hektar lahan pertanian, dengan menyemprotkan limbah cair vinasse sebanyak 50-100 m3 per hektar tersebut dapat mensuplai ion Phosphat dan kalium sebesar 55-75%. 
Hal ini disebabkan karena limbah cair vinasse mengandung bahan organik, kalium, kalsium yang cukup tinggi serta phosphor dan nitrogen. Disamping itu limbah ini juga mengandung humic acid yang sangat berperan dalam pertumbuhan tanaman. 

Kandungan sulfur pada limbah cair vinasse juga sangat berperan dalam tanaman tebu, mengingat sulfur dapat berfungsi untuk mempercepat konversi karbohidrat menjadi gula. 

Selamat mengaplikasikan ..............................


***** Semoga Bermanfaat *********

    

   
   


PEMANFAATAN VINASSE LIMBAH CAIR INDUSTRI ETANOL

PEMANFAATAN LIMBAH CAIR INDUSTRI ETANOL (VINASSE) SEBAGAI PUPUK

Ketut Sumada
Dosen Teknik Kimia 
UPN "Veteran" Jawa Timur
Email : ketutaditya@yahoo.com
 
LIMBAH CAIR VINASSE


LATAR BELAKANG 

Industri ETANOL (alkohol) merupakan industri yang saat ini sangat berkembang, hal ini disebabkan karena penggunaan alkohol selain sebagai media pelarut, farmasi juga dipergunakan sebagai bahan bakar. Kebutuhan alkohol yang terus meningkat menjadi pendorong peningkatan kapasitas produksi alkohol. 
Pada industri alkohol akan dihasilkan limbah cair pada proses pemisahan (distilasi) yang disebut sebagai vinasse atau stilage, sebutan limbah ini tergantung dari bahan baku yang dipergunakan dalam produksi alkohol. 
 
Limbah vinasse pada industri alkohol cukup melimpah tergantung kapasitas produksi alkoholnya, 1 liter alkohol dapat menghasilkan limbah vinasse kurang lebih 5-10 liter. Limbah ini masih menjadi permasalahan CUKUP SERIUS pada industri alkohol.


KUALITAS LIMBAH VINASSE
Berdasarkan data dari berbagai literatur diketahui kualitas limbah vinasse seperti berikut : 
 pH                      :  4,43
Organic carbon :  3,10%
Organic Matter  :   6,2 %
Fulvic Acid         :   0,83 %
Humic acid        :   0,32 %
Total  N               :   1204 mg/L
NH4                    :   87,6 mg/L
NO3                   :    182,4 mg/L
Total P               :   423 mg/L
Total K               :   0,6 %
Total Ca            :   0,54 %
Total Mg            :   0,27 %
SO4                   :   0,6 %
Total solid         :   90,0 gram/L
COD                 :   100 gram/L
BOD                 :   39 gram/L

Berdasarkan data kualitas limbah cair vinasse yang ada, maka limbah cair vinasse ini dapat dipergunakan sebagai PUPUK CAIR. 


KEGUNAAN DALAM LAHAN PERTANIAN 

Kegunaan limbah vinasse dalam lahan pertanian yaitu : 

1. Sebagai sumber ion P yang dibutuhkan oleh lahan pertanian
2. Sebagai sumber ion K yang dibutuhkan oleh lahan pertanian 
3.  Sebagai sumber ion Ca yang dibutuhkan oleh lahan pertanian
4.  Sebagai sumber ion Mg yang dibutuhkan oleh lahan pertanian


Pemakaian limbah cair vinasse pada lahan pertanian dilakukan dengan menyemprotkan langsung limbah vinasse pada lahan pertanian, lahan pertanian yang baik untuk pupuk ini adalah lahan pertanian dengan tanah bersifat BASA. 



************ Semoga bermanfaat ************