Sabtu, 06 April 2013

PRODUKSI PUPUK KALIUM SILIKA

PRODUKSI PUPUK KALIUM SILIKA (SiO2.K2O)

Ketut Sumada
Dosen Teknik Kimia, UPN "Veteran" Jawa Timur
email : ketutaditya@yahoo.com


Selama ini masyarakat mengenal pupuk dengan komposisi Nitrogen (N), Phosphate (P), dan Kalium (K) yang merupakan unsur utama yang dibutuhkan oleh Tanaman. Kehilangan unsur N, P, dan K dalam tanah akibat penyerapan oleh tanaman dapat digantikan atau ditambahkan melalui pemupukan, sehingga konsentrasi N, P, K dapat dijamin keberadaannya. Pada saat tanaman mengalami pertumbuhan unsur tanah yang diambil oleh tanaman tidak hanya unsur N, P, dan K saja tetapi ada unsur lain yaitu SILIKA (Si). Namun tidak semua jenis tanaman mengambil unsur silika, tetapi tanaman seperti PADI atau TEBU akan mengambil unsur Silika ini dari dalam tanah. 

Silika merupakan unsur hara juga bagi tanaman, yang sangat bermanfaat bagi tanaman PADI karena dengan adanya unsur silika dalam daun padi, daun padi akan tetap tegak dan padi tidak mudah roboh. Daun padi yang tetap tegak tersebut akan sangat bermanfaat dalam melakukan proses fotosintesa. Disamping itu adanya unsur silika dalam tanaman dapat meningkatkan daya tahan tanaman terhadap berbagai jenis penyakit. 

PUPUK KALIUM SILIKA


Pupuk kalium silika belum umum di Indonesia, tetapi dibeberapa negara pupuk ini sudah banyak diaplikasikan pada sektor pertanian. Pupuk kalium silika merupakan unsur yang mengandung unsur Silika (Si) dan Kalium (K), kedua unsur ini sangat dibutuhkan oleh tanaman.

REAKSI KIMIA PRODUKSI PUPUK KALIUM SILIKA
Proses produksi pupuk kalium silika ini dapat dilakukan dengan berbagai reaksi kimia diantaranya : 
1. Silika (SiO2) direaksikan dengan kalium karbonat (K2CO3). pada proses ini, silika dicampurkan dengan kalium karbonat dan dilakukan pembakaran dalam furnace yang bertemperatur diatas titik lebur campuran kuarng lebih diatas 1200 C, hasil pembakaran selanjutnya didinginkan, dan digrinding hingga terbentuk pupuk kalium silika powder. Apabila diinginkan bentuk pupuk berupa granul, maka dibutuhkan proses granulasi. 

2. Silika (SiO2) direaksikan dengan kalium hidrksida (KOH). pada proses ini, silika dicampurkan dengan kalium hidroksida (KOH) dan dilakukan pembakaran dalam furnace yang bertemperatur diatas titik lebur campuran kuarng lebih diatas 1200 C, hasil pembakaran selanjutnya didinginkan, dan digrinding hingga terbentuk pupuk kalium silika powder. Apabila diinginkan bentuk pupuk berupa granul, maka dibutuhkan proses granulasi. 

KUALITAS PUPUK KALIUM SILIKA

Berdasarkan data kualitas pupuk kalium silika yang beredar dipasaran, dapat diketahui kualitas pupuk kalium silika mempunyai standar : 
Kadar silika : 48 - 63 persen berat
Kalium Oksida (K2O) : 28 - 32 % berat.

Berdasarkan standar kualitas pupuk kalium silika tersebut, maka dalam produksi pupuk kalium silika dilakukan kombinasi perbandingan antara silika dengan kalium karbonat atau kalium hidroksida. perbandingan yang perlu dilakukan adalah : 

               Silika : Kalium karbonat yaitu  3 atau 4 perbanding 1, perbandingan ini adalah perbandingan mol
 Perbandingan yang ditentukan mengacu kepada reaksi kimia yang terjadi yaitu : 

               SiO2  + K2CO3       menjadi               SiO2.K2O  +   CO2
               SiO2  +  2 KOH       menjadi               SiO2.K2O   +  H2O



 PRODUK PUPUK KALIUM SILIKA


 


 


FOTO-FOTO PRODUK PUPUK KALIUM SILIKA 


SEMOGA TULISAN INI BERMANFAAT