Kamis, 13 Desember 2012

PUPUK MULTINUTRIEN DARI LIMBAH CAIR INDUSTRI BLEACHING EARTH

PUPUK MULTINUTRIEN DARI LIMBAH CAIR INDUSTRI BLEACHING EARTH
Ketut Sumada
Dosen Teknik Kimia, UPN "Veteran" Jawa Timur
email : ketutaditya@yahoo.com

                                                       
                                         LIMBAH CAIR INDUSTRI BLEACHING EARTH


Industri bleaching earth atau tanah pemucat merupakan industri yang mengolah batuan bentonit menjadi bahan bleacing earth (tanah pemucat) yang dapat diaplikasikan pada berbagai industri, salah satu industri yang banyak mempergunakan bleaching earth ini adalah industri minyak goreng, dimana bleaching earth ini dipergunakan untuk mengadsorpsi warna minyak goreng.

Tiga (3) jenis batuan bentonit yang ada :

1. Natural Calcium Bentonite or Calcium Montmorillonite  
2. Natural Sodium Bentonite or Sodium Montmorillonite  
3.Sodium Activated Bentonites or Sodium Activated Montmorillonites 

 Setiap jenis batuan bentonit mempunyai fungsi yang berbeda-beda. 


PRODUKSI BLEACHING EARTH
Proses produksi bleaching earth dari batuan bentonit meliputi : Proses pengecilan ukuran, Proses pemasakan dengan mempergunakan asam sulfat (H2SO4), Proses pencucian dengan air, dan Proses pengeringan.
Kualitas bleaching earth :  

a) Commercial Grade: SiO2= 61.3 and Al2O3= 19.8

b) Food Grade: Si02 = 58-61, Ca0= 2.0-2.5, Al203=21-22, Mg0= 3-4, Na20= 3.7-4.2, As= 5 ppm max., and Pb= 40 ppm max


AIR LIMBAH INDUSTRI BLEACHING EARTH
Berdasarkan proses produksi bleaching earth tersebut dapat diketahui sumber air limbah pada industri bleaching earth berasal dari "Proses Pemasakan" dan "Proses Pencucian". Air limbah ini berwarna kuning pucat dengan derajat keasaman antara 1-2. 

PENGELOLAAN AIR LIMBAH BLEACHING EARTH
Air limbah bleaching earth yang bersifat asam ini dapat dilakukan pengelolaan sebagai berikut : 
1. Air limbah ini merupakan koagulan yang dapat dimanfaatkan untuk pengolahan air limbah. Berbagai air limbah yang dapat dioleh seperti limbah indutri tekstil, industri rumput laut dan sebagainya.
2. Pengolahan air limbah bleaching earth dapat dilakukan dengan proses netralisasi dengan penambahan hidroksida seperti KOH, NaOH atau Ca(OH)2. Berdasarkan hasil laboratorium yang paling memungkinkan adalah dengan penambahan Ca(OH)2 sehingga terbentuk Kalsium Sulfat (CaSO4). Penambahan KOH dan NaOH mengakibatkan perubahan warna air yang semula kuning pucat menjadi merah (hal ini tidak diinginkan dalam pengolahan air limbah). 
3. Pengolahan air limbah bleaching earth dapat dilakukan dengan penambahan phosphate, proses ini akan menghasilkan slury berwarna putih tulang, slurry selanjutnya dilakukan proses filtrasi, padatan yang didapat dikeringkan dan hasil pengeringan dapat dipergunakan sebagai pupuk multinutrien. Yang perlu diperhatikan dalam proses ini adalah penambahan air limbahnya, jika air limbah terlalu besar maka warna padatan menjadi coklat, disamping itu juga perlu memperhatikan teknik pengeringannya, pengeringan pada temperatur terlalu tinggi, padatan yang terbentu menjadi sangat kering. 


 Pengolahan air limbah bleaching earth dengan penambahan Ca(OH)2 meliputi : 
1. Proses reaksi kimia dalam tangki berpengaduk, kecepatan putaran pengaduk : 100 rpm, dan waktu pengadukan kurang lebih 30 menit 
2. Proses sedimentasi, hasil reaksi dialirkan kedalam bak pengendap (clarifier), waktu pengendapan kurang lebih 3-4 jam, filtrat dialirkan ke sungai (warna bening dan pH : 7)
3. Pemisahan padatan,  padatan (flok) yang keluar dari bagian bawah clarifier difilter press sehingga didapat padatan dengan kadar air kecil, selanjunya dikeringkan dan dihasilkan kalsium sulfat kering. 


PUPUK MULTINUTRIEN DARI LIMBAH CAIR INDUSTRI BLEACHING EARTH 

Proses produksi pupuk multinutiren dari limbah cair industri bleaching earth meliputi berbagai tahapan diantaranya : 

1. Analisis kualitas limbah cair industri bleaching earth meliputi : Kadar ion magnesium (Mg), kalium (K), sulfat (SO4), dan besi (Fe) 

2. Proses produksi, proses dilakukan dengan penambahan phosphate, reaksi akan membentuk padatan yang merupakan reaksi antara limbah cair dan phophate. reaksi berlangsung pada suhu kamar, yang perlu diperhatikan dalam reaksi ini adalah waktu reaksi dan perbandingan antara limbah cair dan phosphate yang ditambahkan, penambahan phosphate yang terlalu besar mengakibatkan pupuk berwarna coklat. 

3. Proses pemisahan, hasil reaksi berupa slurry berwarna putih selanjutnya dipisahkan dengan proses filtrasi (filter press). filtrat dibuang sedangkan padatan merupakan pupuk multinutrien selanjutnya dikeringkan. 

                                                      
                                                Limbah Cair Industri Bleaching Earth

   
                                                  Hasil Reaksi Dengan Phophate

                                                       
                                                      Filtrasi slurry yang terbentuk 

                                                           
                                    HASIL PENGERINGAN : PUPUK MULTINUTRIEN


 Hasil kajian ini murni dari kreativitas, bukan mengambil dari penelitian orang lain
 
++++++ Semoga Bermanfaat ++++++++