ISOLASI SILIKA BATUAN NON LOGAM DENGAN PROSES EKSTRAKSI
Ketut Sumada
Dosen Teknik Kimia, UPN "Veteran" Jawa Timur
email : ketutaditya@yahoo.com
LATAR BELAKANG
Pada umumnya batuan non logam mengandung berbagai komponen seperti SiO2, Al2O3, Fe2O3, MgO, CaO, MnO, TiO2 dan sebagainya. Dalam rangka untuk mengambil Silika SiO2. Permasalahan yang ada adalah bagaiman menghilangkan komponen Al2O3, Fe2O3, MgO, CaO, MnO, TiO2 dan sebagainya, proses apa yang sesuai, bahan apa saja yang dapat dipergunakan untuk menghilangkan komponen-komponen tersebut.
TUJUAN
Tujuan dari isolasi silika ini adalah untuk memperoleh kadar silika (SiO2) yang tinggi, proses yang efisien dan ekonomis
PROSES
Proses isolasi silika dari batuan non logam meluputi berbagai tahapan yaitu :
1. Analisis kualitas batuan non logam, analisis ini untuk mengetahui besarnya (konsentrasi) dan jenis bahan lain yang terkandung dalam batuan
2. Proses pengecilan ukuran, batuan pada umumnya berukuran besar, untuk dilakukan proses pemisahan komponen biasanya ukurannya diperkecil hingga beberapa mesh. Ukuran batuan yang kecil akan mempermudah proses penghilangan komponen lainnya jika dilakukan dengan proses ekstraksi (ekstraksi padat-cair).
3. Proses Ekstraksi, pada proses ekstraksi yang perlu diperhatikan adalah ukuran bahan batuan, jenis bahan (zat) pengekstraksinya, konsentrasi bahan pengekstraksi, perbandingan bahan batuan terhadap jumlah pelarutnya, waktu proses ekstrkasi, temperatur proses ekstraksi, pemanfaatan filtrat
4. Proses pengeringan, pada proses pengeringan yang perlu diperhatikan adalah, penggunaan bahan bakar, metode pengeringan, waktu pengeringan dan sebagainya.
PROSES EKSTRAKSI
Proses ekstraksi batuan non logam dengan pelarut cair merupakan proses ekstraksi "Padat-Cair", yang bertujuan untuk mengekstrak (mengeluarkan) suatu komponen yang berada dalam batuan dengan pelarut cairan.
PROSES EKSTRAKSI
Proses ekstraksi yang dilakukan sangat tergantung pada besarnya konsentrasi bahan pengotor dan jenis bahan pengotornya.
Tahapan proses ekstraksi dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Ekstraksi dengan Air, beberapa bahan pengotor dalam batuan non logam dapat dihilangkan dengan proses ekstraksi mempergunakan air. Dalam ekstraksi dengan air yang perlu dilakukan pengkajian (penelitian) diantaranya : Ukuran bahan batuan non logam, perbandingan bahan batuan non logam dengan air, teknologi proses, waktu ekstraksi, temperatur ekstraksi. Beberapa komponen yang bisa hilang dengan ekstraksi air diantaranya : CaO, MgO dan sedikit Fe2O3 (perhatikan reaksi kimia yang terjadi dan kelarutan setiap bahan dalam air).
2. Ekstraksi dengan Asam Chlorida (HCl), beberapa bahan pengotor dalam batuan non
logam dapat dihilangkan dengan proses ekstraksi mempergunakan asam chlorida. Dalam
ekstraksi dengan asam chlorida yang perlu dilakukan pengkajian (penelitian)
diantaranya : Ukuran bahan batuan non logam, perbandingan bahan batuan
non logam dengan asam chlorida, konsentrasi asam chlorida, teknologi proses, waktu ekstraksi, temperatur
ekstraksi (pada umumnya ekstraksi dilakukan pada temperatur 120 C). Beberapa komponen yang bisa hilang dengan proses ekstraksi mempergunakan asam chlorida diantaranya : CaO, MgO, Fe2O3, Al2O3 (perhatikan reaksi kimia yang terjadi dan kelarutan setiap bahan dalam air).
3. Ekstraksi dengan Asam Sulfat (H2SO4), beberapa bahan pengotor dalam batuan non
logam dapat dihilangkan dengan proses ekstraksi mempergunakan asam sulfat. Dalam
ekstraksi dengan asam sulfat yang perlu dilakukan pengkajian (penelitian)
diantaranya : Ukuran bahan batuan non logam, perbandingan bahan batuan
non logam dengan asam sulfat, konsentrasi asam sulfat, teknologi proses, waktu ekstraksi, temperatur
ekstraksi (pada umumnya ekstraksi dilakukan pada temperatur 120-140 C). Beberapa komponen yang bisa hilang dengan proses ekstraksi mempergunakan asam chlorida diantaranya : CaO, MgO, Fe2O3, Al2O3 (perhatikan reaksi kimia yang terjadi dan kelarutan setiap bahan dalam air).
PEMANFAATAN FILTRAT (BUANGAN HASIL EKSTRAKSI)
Filtrat yang dihasilkan dalam proses ekstraksi perlu mendapat perhatian dalam rangka untuk menghindari limbah yang dihasilkan dan biaya opersionalnya.
1. Filtrat yang dihasilkan dari proses ekstraksi dengan air kemungkinan mengandung Ca, Mg dan Fe, Filtrat ini bisa diolah untuk menghasilkan pupuk yang mengandung ion Ca dan Mg serta sedikit Fe
2. Filtrat yang dihasilkan dari proses ekstraksi dengan asam chlorida kemungkinan mengandung Ca, Mg dan Fe, Filtrat ini bisa diolah untuk menghasilkan CaCl2, MgCl2, dan PAC (poly aluminium chlorida) serta pupuk KCl
3. Filtrat yang dihasilkan dari proses ekstraksi dengan asam sulfat kemungkinan mengandung Ca, Mg, Fe dan Al, Filtrat ini bisa diolah untuk menghasilkan aluminium sulfat (tawas), pupuk kalium sulfat yang mengandung ion Ca dan Mg serta sedikit Fe
Smoga bermanfaat
Kebahagian hati adalah jika kita dapat membantu orang lain
tolong diposting juga sumbernya gan.. makasih
BalasHapussangat membantu makasih kak
BalasHapuspt media indonesia