Rabu, 09 Mei 2012

PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI COLDSTORAGE SECARA BIOLOGI

PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI COLDSTORAGE SECARA BIOLOGI AEROB DENGAN TEKNOLOGI KONTAK-STABILISASI

Ketut Sumada
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran" Jawa Timur
email : ketutaditya@yahoo.com


LATAR BELAKANG 
  • Industri coldstorage merupakan industri pengolahan ikan
  • Industri coldstorage mengolah ikan untuk dieksport atau dipasarkan didalam negeri 
  • Proses pengolahan ikan yang dilakukan meliputi proses pencucian, penambahan bahan kimia yang berfungsi untuk meningkatkan daya tahan ikan
  • Air limbah yang ada berbau amis dan menyengat (karena penambahan chlrorine) serta sedikit mengandung sisik 


KUALITAS AIR LIMBAH INDUSTRI COLDSTORAGE
Berdasarkan kajian proses pengolahan ikan, dapat diketahui air limbah utama yang keluar dari proses pengolahan ikan bersumber dari proses pencucian dan sedikit mengandung bahan kimia pengawet. Kualitas air limbah industri coldstorage : 

COD = 600 - 800 mg/L
BOD = 400 - 650 mg/L
pH     = 7
Berbau
Mengandung sedikit sisik

Berdasarkan kualitas air limbah yang ada, proses pengolahan yang dilakukan adalah proses biologi aerob, dan teknologi yang dipilih menggunakan teknologi "Kontak-Stabilisasi". Proses pengolahan meliputi : 
  1. Proses pemisahan sisik, proses ini dilakukan dengan penyaringan mempergunakan screen atau ayakan. besarnya lubang screen disesuaikan dengan besarnya ukuran sisik. Jika jumlah sisik yang ada tidak terlalu banyak, screen yang dipergunakanscreen batch, artinya beroperasi secara batch. sisik yang telah dipisahkan dikumpulkan dan dikeringkan, bahan sisik ini dapat dimanfaatkan untuk pakan maupun pembuatan petis, terasi dan sebagainya. Air limbah yang keluar dari screen selanjutnya dialirkan kedalam bak penampung air limbah.
  2. Bak Penampung Air Limbah, pada bak penampung air limbah, air limbah ditampung dalam waktu kurang lebih 12-24 jam. Untuk menjaga agar limbah tidak berbau bersifat septik, kedalam bak penampung ini diinjeksikan udara. Dengan injeksi udara diharapkan pada bak penampung ini akan terjadi degradasi COD dan BOD, degradasi COD dan BOD yang terjadi kurang lebih 10-20%. Air limbah pada bak penampung ini selanjutnya dipompa menuju bak kontak. Dengan ditentukannnya waktu tinggal dalam bak penampung air limbah maka dimensi atau ukuran bak penampung dapat dihitung. Dalam perencanaan fasilitas yang perlu diperhatikan adalah tinggi cairan karena tinggi cairan dapat merubah sifat air limbah dan tekanan pada blower dan juga perlu memperhatikan ketersediaan lahan.
  3. Bak kontak, pada bak kontak sebelumnya sudah diberi mikroorganisme dan diinjeksikan udara. Waktu tinggal air limbah pada bak kontak kurang lebih 4 - 6 jam. Pada bak kontak inilah terjadi perombakan air limbah oleh mikroorganisme, degradasi COD dan BOD pada bak kontak ini dapat mencapai 90-95%. Yang perlu diperhatikan dalam bak kontak adalah distribusi udara, distribusi udara harus merata dan tinggi cairan dalam bak kontak ditentukan (diasumsikan), tinggi cairan ini akan mempengaruhi head loss pada blower, effisiensi blower kurang lebih 40-50 %, jika tinggi air limbah pada bak kontak 2 m, maka blower yang dipergunakan mempunyai head loss 4-5 m. Dengan waktu kontak yang telah ditetapkan maka dimensi baka dapat dihitung. Air limbah yang tercampur mikroorganisme pada bak kontak ini selanjutnya dialirkan secara gravitas (atau dipompa) menuju clarifier.
  4. Clarifier, pada clarifier akan dipisahkan antara mikroorganisme dan air hasil pengolahan, air hasil pengolahan mengalir secara over flow dari bagian atas clarifier, air yang keluar ini dialirkan kedalam tangki karbon aktif  untuk proses penyerapan bau maupun bahan kimia. Dari tangki karbon aktif dialirkan kedalam kolam ikan, kolam ikan ini berfungsi sebagai indikator kualitas air limbah. Jika ikan yang terdapat dalam kolam mati seketika ini berarti kualitas air limbah masih kurang baik dan sebaliknya. Mikroorganisme akan keluar dari bagian bawah clarifier, selanjutnya dialirkan ke tangki pemekat mikroorganisme, dari tangki pemekat mikroorganisme 80-90%, mikroorganisme dipompa menuju bak Stabilisasi dan sisanya dibuang atau dipergunakan untuk pakan ikan pada kolam ikan. Waktu tinggal air limbah dalam bak clarifier antara 6-8 jam.
  5. Bak Stabilisasi, pada bak stabilisasi ini, mikroorganisme diistirahatkan, waktu tinggal mikroorganisme dalam bak stabilisasi ini mencapai 3-4 jam, selanjutnya dialirkan secara gravitasi (atau dipompa) menuju bak kontak dan demikian seterusnya. Pada bak stabilisasi juga diinjeksikan udara. Dengan waktu tinggal 3-4 jam dapat dirancang dimensi bak stabilisasi ini.

Gambar pengolahan air limbah dengan teknologi kontak-stabilisasi seperti berikut :


                         
Dalam perancangan fasilitas pengolahan sebaiknya memperhatikan ketinggian setiap tangki dan diusahakan air limbah dapat mengalir secara gravitasi sehingga mengurangi kebutuhan pompa.


KUALITAS AIR LIMBAH HASIL PENGOLAHAN

COD : 75 - 100 mg/L (masih bisa lebih rendah)
BOG : 50 - 75 mg/L 
pH     : 7


**** Semoga Tulisan ini Bermanfaat ****



1 komentar: