BIOSOLID DAN FLY ASH SEBAGAI BATA MERAH

LIMBAH BIOSOLID DAN FLY ASH BATU BARA SEBAGAI BATA PRESS KUALITAS TINGGI

                        

LIMBAH BIOSOLID        LIMBAH FLY ASH BATUBARA         BATA PRESSS

BATA MERAH 

• Bata merah merupakan bahan bangunan
• Bahan bangunan ini sangat dibutuhkan untuk pembangunan perumahan
• Kualitas bata merah tergantung pada bahan baku tanah lempung yang dipergunakan
• Produksi bata merah yang mempergunakan bahan tanah liat dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan berupa kerusakan lingkungan, tanah longsor dan bahkan dapat menimbulkan kematian

Dalam rangka menghindari pencemaran lingkungan, perlu dilakukan upaya untuk mencari bahan baku alternatif produksi bata merah atau produk-produk lain yang mempergunakan tanah liat sebagai bahan baku utama. 

Bahan baku alternatif yang perlu dikembangkan yaitu LIMBAH BIOSOLID DAN FLY ASH, Campuran bahan ini menyerupai sifat tanah liat (lempung) tergantung komposisinya.

LIMBAH BIOSOLID

• Limbah ini dihasilkan oleh berbagai industri yang mengaplikasikan pengolahan air limbah secara biologi baik aerob maupun anaerob, tetapi yang paling banyak menghasilkan limbah biosolid adalah pengolahan air limbah secara biologi aerob, satu industri dapat menghasilkan limbah biosolid mencapai 5-20 ton per bulan
• Limbah ini menjadi permasalahan yang sangat serius bagi industri, limbah ini termasuk limbah B3 yang perlu penanganan khusus
• Biaya pengolahan cukup besar jika dipergunakan sebagai tanah urug maupun dilakukan pengolahan menurut limbah B3, biaya yang dikeluarkan untuk mengelola limbah ini diantaranya : biaya transportasi, penyediaan lahan dan biaya pengolahan. 

KUALITAS LIMBAH BIOSOLID

Berdasarkan analisis laboratorium diketahui limbah biosolid mengandung berbagai oksida diantaranya : 

Komponen	kadar
SiO2	26,54 %
Al2O3	5,35%
Fe2O3	20,31%
CaO	26,42%
MgO	4,11%
K2O	2,08%

Berdasarkan data-data tersebut diatas, dan limbah biosolid merupakan bahan organik, maka limbah ini dapat diidentikan dengan tanah liat atau lempung.

LIMBAH FLY ASH

• Limbah ini dihasilkan oleh sebagian besar industri yang mempergunakan batubara sebagai bahan bakar. Limbah ini pada umumnya dihasilkan dalam jumlah yang cukup besar pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
• Limbah ini menjadi permasalahan yang sangat serius bagi industri atau PLTU, limbah ini termasuk limbah B3 yang perlu penanganan khusus
• Biaya pengolahan libah ini cukup besar jika dipergunakan sebagai tanah urug maupun dilakukan pengolahan menurut limbah B3, biaya yang dikeluarkan untuk mengelola limbah ini diantaranya : biaya transportasi, penyediaan lahan dan biaya pengolahan. 
• Limbah ini sudah banyak dipergunakan untuk campuran semen, tetapi limbah ini masih tersedia dalam jumlah yang cukup besar.

KUALITAS LIMBAH FLY ASH

Berdasarkan analisis laboratorium diketahui limbah FLY ASH mengandung berbagai oksida diantaranya : 

Komponen	Bituminus	Lignite
SiO2	20-60 %	15-45 %
Al2O3	5-35%	10-25%
Fe2O3	10-40%	4-15%
CaO	1-12%	15-40%
MgO	0-5%	3-10%
K2O	0-3%	0-4%

PROSES PRODUKSI BATA MERAH

Proses produksi bata merah dengan memperguankan limbah BIOSOLID dan FLY ASH sama engan proses produksi bata merah secara umumnya. Proses produksi bata merah ini meliputi : 

1. Proses pencampuran, limbah biosolid yang berkuran kecil dicampurkan dengan limbah fly ash dengan perbandingan 40% : 60 % dan diberi air.
2. Campuran tersebut diaduk hingga menyerupai tanah liat, jika dilakukan pengepressan kadar airnya dikurangi atau cukup dengan konsep pembasahan saja
3. Campuran selanjutnya dicetak sesuai dengan ukuran bata merah pada umumnya atau dengan ukuran berbeda sesuai keiinginan atau pesanan
4. Bata yang telah dicetak dilakukan pengeringan secara alami kurang lebih 2-3 minggu
5. Bata selanjutnya dilakukan pembakaran, pembakaran dapat dilakukan secara tradisional atau mempergunakan kiln pada temperatur 700 - 800 C.
6. Hasil pembakaran merupakan bata merah yang siap untuk diperguankan atau dijual.

Kuat Tekan Bata Merah yang dihasil :  60 - 70 kg/cm2 dengan daya serap air 10-15%.

***sEMoGA BERmanfaat *****