Sabtu, 31 Maret 2012

LANGKAH AWAL PRODUKSI GARAM

IDENTIFIKASI KOMPOSISI DAN KONSENTRASI AIR LAUT YANG TELAH MENGALAMI PROSES PENGUAPAN (EVAPORASI) SINAR MATAHARI

Ketut Sumada
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa Timur
email : ketutaditya@yahoo.com
             
                                       AIR LAUT                          PETANI GARAM DI INDONESIA


INDONESIA 

Indonesia merupakan suatu Negara dengan luas lautan mencapai 2/3 dari luas Negara, dan Laut yang ada dimanfaatkan untuk menghasilkan produk GARAM oleh beberapa masyarakat petani garam.

Proses produksi garam dari air laut, dilakukan melalui proses penguapan (evaporasi) air laut pada lahan-lahan yang tersusun berbagai tingkatan. Air laut yang berada dalam lahan-lahan selanjutnya mengalami proses penguapan (evaporasi) akibat panas yang bersumber dari sinar matahari.

Pemanasan air laut oleh sinar matahari mengakibatkan terjadinya penguapan air dalam air laut, penguapan ini akan merubah densitas, komposisi dan konsentrasi ion-ion yang terkandung dalam air laut tersebut. 

Identifikasi perubahan densitas, komposisi dan konsentrasi ion-ion dalam air laut akibat pemanasan sinar matahari sangat penting dilakukan karena dengan mengetahui densitas, komposisi dan konsentrasi ion-ion dalam air laut dapat mengetahui berbagai hal yaitu  :
  1. Komposisi dan konsentrasi air laut ( Senyawa dan Ion )
  2. Senyawa apa yang terbanyak dalam air laut
  3. Ion apa yang terbanyak dalam air laut 
  4. Senyawa apa yang mengalami kristalisasi terlebih dahulu
  5. Berapa besar jumlah senyawa yang mengalami kristalisasi
  6. Kapan garam itu dipanen
  7. Produk turunan apa yang dapat dihasilkan pada produksi garam   

HASIL TELUSUR


Data Identifikasi Jenis dan Berat SENYAWA yang berada dalam air laut yang mengalami penguapan sinar matahari sebagai fungsi densitas atau Specifik Gravity (Sp Gr) pada temperature 22,2oC. Data ini diperoleh dengan mengamati 1 m3 air laut yang mengalami proses evaporasi, system ini merupakan operasi evaporasi secara batch.  

Sp Gr
OBe
CaSO4
MgSO4
MgCl2
NaCl
KCl
H2O
1,0247
3,50
1,562
2,360
3,723
30,09
0,818
1091,52
1,0273
3,85
1,562
2,360
3,723
30,09
0,818
988,64
1,0300
4,22
1,562
2,360
3,723
30,09
0,818
900,58
1,0400
5,58
1,562
2,360
3,723
30,09
0,818
674,46
1,0500
6,91
1,562
2,360
3,723
30,09
0,818
536,84
1,0600
8,21
1,562
2,360
3,723
30,09
0,818
444,25
1,0700
9,49
1,562
2,360
3,723
30,09
0,818
377,75
1,0800
10,74
1,562
2,360
3,723
30,09
0,818
327,64
1,0897
11,94
1,562
2,360
3,723
30,09
0,818
290,18
1,0900
11,97
1,557
2,360
3,723
30,09
0,818
289,49
1,1000
13,18
1,286
2,360
3,723
30,09
0,818
255,33
1,1100
14,37
1,073
2,360
3,723
30,09
0,818
228,03
1,1200
15,54
0,902
2,360
3,723
30,09
0,818
205,72
1,1300
16,68
0,765
2,360
3,723
30,09
0,818
187,28
1,1400
17,81
0,650
2,360
3,723
30,09
0,818
171,33
1,1500
18,91
0,553
2,360
3,723
30,09
0,818
157,84
1,1600
20,00
0,471
2,360
3,723
30,09
0,818
146,17
1,1700
21,07
0,399
2,360
3,723
30,09
0,818
135,80
1,1800
22,12
0,338
2,360
3,723
30,09
0,818
126,69
1,1900
23,15
0,300
2,360
3,723
30,09
0,818
118,77
1,2000
24,17
0,236
2,360
3,723
30,09
0,818
111,43
1,2100
25,17
0,193
2,360
3,723
30,09
0,818
104,88
1,2185
26,00
0,162
2,360
3,723
30,09
0,818
99,70
1,2200
26,15
0,143
2,360
3,723
26,92
0,818
91,10
1,2300
27,11
0,071
2,360
3,723
15,34
0,818
58,56
1,2400
28,06
0,041
2,360
3,723
10,07
0,818
43,54
1,2450
28,53
0,031
2,360
3,723
8,37
0,818
38,71
1,2500
29,00
0,024
2,360
3,723
7,04
0,818
34,88
Sumber data : Gino Beseggio, “The Composition of Sea Water and Its Concentrates”



ANALISIS DATA 
  1. Berdasarkan data tersebut diatas dapat diidentifikasi bahwa air laut yang mengalami proses penguapan (evaporasi) dan mempunyai densitas  mencapai 1,0897, menunjukkan mulai terbentuknya cristal CaSO4, hal ini terlihat dari terjadinya penurunan berat CaSO4 dalam larutan. 
  2. Air laut yang mengalami proses evaporasi dan mempunyai densitas 1,2185, menunjukkan mulai terbentuk kristal garam NaCl, hal ini terlihat dari terjadinya penurunan berat NaCl dalam larutan
  3. Air laut yang mengalami proses evaporasi dan mempunyai densitas 1,2450, sudah saatnya dikeluarkan dari campuran atau garam sudah dapat diambil (dipanen)
  4. Berdasarkan komposisi senyawa, senyawa yang terbanyak dalam air laut yang telah mengalami proses evaporasi diambil pada densitas 1,2500 adalah : NaCl > MgCl2 > MgSO4 > KCl > CaSO4
  5. Berdasarkan point 4, dapat disimpulkan bahwa air bittern (air sisa proses penggaraman) mengandung NaCl, MgCl2, MgSO4, KCl  dan sedikit CaSO4. Hal inilah yang menyebabkan peneliti-peneliti memanfaatkan air bittern sebagai pupuk multinutrien phosphate-base, yaitu dengan menambahkan Na2HPO4 dan NaOH kedalam larutan Bittern. 

 
Data Identifikasi Jenis dan Berat ION yang berada dalam larutan garam sebagai fungsi densitas atau Specifik Gravity (Sp Gr) pada temperature 22,2oC. Data ini diperoleh dengan mengamati 1 m3 air laut yang mengalami proses evaporasi, system ini merupakan operasi evaporasi secara batch

Densitas
Derajat Be
Konsentrasi Ion dalam larutan garam (gram/Liter)

Cl
Na
SO4
Mg
K
Ca
1,01
1,44
8,29
4,58
1,51
0,553
0,166
0,181
1,08
10,74
63,15
35,08
8,887
4,182
1,265
1,324
1,12
15,54
98,39
54,71
11,92
6,527
1,970
1,910
1,16
20,00
135,10
75,14
14,55
8,977
2,705
0,853
1,21
25,17
182,10
101,2
17,99
12,14
3,646
0,473
1,22
26,15
190,20
103,7
19,92
13,91
4,154
0,397
1,24
28,06
188,40
81,63
41,13
29,18
8,716
0,241
1,25
29,00
188,40
71,48
50,89
36,45
10,89
0,175

Berdasarkan data tersebut diatas dapat diketahui, jumlah ion-ion yang terkandung dalam larutan garam yang sudah mengalami proses evaporasi. Berdasarkan identifikasi diketahui ion-ion yang terkandung dalam larutan Bittern mulai terbesar hingga terkecil adalah Cl, Na, SO4, Mg, K, dan Ca


PERTANYAAN 

Data tersebut ditelusur dengan kondisi lingkungan atmosfir temperatur 22,2 derajat celcius, bagaimana dengan di Indonesia yang lingkungan atmosfirnya bertemperatur 30-35 derajat celcius, apakah komposisi akan sama ????????, dan bagaimana dengan kondisi laut Indonesia sebagai sumber bahan baku garam ????




*********** Semoga tulisan ini bermanfaat ******************






 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar