PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI RUMPUT LAUT DENGAN KOMBINASI PENGOLAHAN SECARA KIMIA DAN BIOLOGI AEROBIK DENGAN TEKNOLOGI KONTAK-STABILISASI
(TAHUN 2001)
Ketut Sumada
Ketut Sumada
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pembangunan Nasional (UPN)
“Veteran” Jawa Timur
email : ketutaditya@yahoo.com
TUJUAN
Pengolahan
air limbah dimaksudkan untuk menurunkan konsentrasi bahan pencemar
dalam air limbah, menghindari pencemaran lingkungan dan sebagai
persyaratan peraturan-peraturan Pemerintah berkaitan dengan pencemaran lingkungan, penyusunan dokumen UKL & UPL, Pengurusan perijinan industri dan sebagainya.
KUALITAS AIR LIMBAH INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT LAUT
Air
limbah pada industri pengolahan rumput laut tergantung pada pemanfaatan rumput laut itu sendiri, rumput laut dapat dipergunakan untuk berbagai kebutuhan dan setiap kebutuhan memiliki proses pengolahan yang berbeda dan kualitas air limbah yang dihasilkan juga berbeda. Pada tulisan ini rumput laut diolah untuk menghasilkan tepung yaitu biasanya menggunakan bahan baku rumput laut jenis COTTONI.
Proses pengolahan rumput laut jenis COTTONI menjadi tepung meliputi :
1. Proses pencucian : Proses pencucian dilakukan dengan menggunakan air, dimaksudkan untuk melarutkan kandungan garam dalam rumput laut
2. Proses pemasakan : Proses ini rumput laut setelah dicuci dilakukan pemasakan dengan larutan kalium hidroksida (KOH) pada temperatur kurang lebih 90 C selama 2 jam.
3. Proses pencucian : proses ini dimaksudkan untuk mencuci kandungan kalium hidroksida (KOH)
4. Proses pemotongan : Proses ini untuk memperkecil ukuran rumput laut
5. Proses pengeringan : Proses ini untuk mengurangi kadar air rumput laut
6. Proses Grinding : Proses ini untuk merubah rumput laut menjadi tepung
SUMBER AIR LIMBAH
Berdasarkan proses produksi, diketahui sumber air limbah pada industri pengolahan rumput laut menjadi tepung :
1. Proses pencucian dengan air
2. Proses pemasakan dengan kalium hidroksida (KOH)
3. Proses pencucian setelah pemasakan
Kualitas air limbah industri rumput laut :
1. Padatan terlarut : 15.000 - 16.500 mg/L
2. COD : 1000 - 1500 mg/L
3. BOD : 300 - 500 mg/L
4. pH : 14
PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI RUMPUT LAUT
Berdasarkas kualitas air limbah industri pengolahan rumput laut, maka proses pengolahan yang dapat diaplikasikan kombinasi proses pengolahan secara kimia dengan proses pengolahan secara biologi aerobik
1. Proses pengolahan secara kimia dimaksudkan untuk menurunkan konsentrasi padatan terlarut, menurunkan derajat keasaman (pH), dan akibatnya nilai COD dan BOD juga akan mengalami penurunan akibat proses kimia ini. Pada proses ini, konsentrasi COD dan BOD akan turun hingga 50-60%.
2. Proses pengolahan secara biologi dimaksudkan untuk menurunkan konsentrasi COD dan BOD yang belum memenuhi persyaratan Baku Mutu Air Limbah setelah dilakukan proses pengolahan secara kimia.
PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH
Tahapan proses pengolahan air limbah industri rumput laut seperti berikut :
1. BAK KONTROL (PENAMPUNG AIR LIMBAH)
Air
limbah yang berasal dari pencucian rumput laut dengan air, proses pemasakan rumput laut dengan kalium hidroksida (KOH), proses pencucian dengan air setelah pemasakan dialirkan melalui saluran air
limbah menuju ke BAK PENAMPUNG AIR LIMBAH. Bak ini bertujuan untuk
menampung sementara air limbah, homogenasi air limbah. Air limbah dari
bak penampung dipompa menuju proses pengolahan secara kimia yaitu dengan proses KOAGULASI DAN FLOKULASI.
2. PROSES KOAGULASI DAN FLOKULASI
Proses Koagulasi dan Flokulasi merupakan proses pengolahan secara kimia dengan penambahan bahan kimia yang disebut KOAGULAN DAN FLOKULAN, bahan kimia yang dapat dipergunakan yaitu aluminium sulfat (tawas), Al2(SO4)3 16 H2O, dan flokulan PAC (poli aluminium chlorida). Pada proses ini koagulasi dibutuhkan untuk pembentukan padatan (flok) sedangkan flokulasi untuk memperbesar ukuran padatan (flok) sehingga mudah untuk dilakukan proses pemisahan. Hasil proses pengolahan secara kimia ini (koagulasi dan flokulasi) :
a. Air limbah berwarna bening
b. Derajat keasaman (pH) air limbah normal : 7-8
c. Terdapat flok yang harus dipisahkan pada proses berikutnya
d. COD air limbah : 500 - 700 mg/L
e. BOD air limbah : 150 - 250 mg/L
f. Padatan terlarut : 1000 - 1500 mg/L
Air limbah yang berasal dari proses pengolahan secara kimia dialirkan menuju CLARIFIER, yang bertujuan untuk pemisahan flok dari air limbah. Flok yang terpisah selanjutnya diproses dengan mempergunakan filter press sehingga diperoleh limbah padat yang berupa FLOK dengan kandungan Al(OH)3. Air yang keluar dari proses kimia ini termasuk air yang berasal dari filter press dialirkan menuju bak penampung sementara sebelum dipompa dan dialirkan ke PENGOLAHAN SECARA BIOLOGI.
3. PROSES PENGOLAHAN SECARA BIOLOGI AEROBIK DENGAN TEKNOLOGI KONTAK-STABILISASI
A. BAK KONTAK
Air limbah yang berasal dari proses pengolahan secara kimia dimasukan kedalam BAK KONTAK, Pada
bak kontak ini terjadi proses pengolahan secara biologi aerobik dengan melibatkan mikroorganisme dan injeksi udara bersumber dari Blower/sumber lainnya.
Dengan adanya mikroorganisme dan injeksi udara akan mengakibatkan
terjadinya penguraian bahan pencemar menjadi bahan yang lebih sederhana
dan tidak berbahaya dan gas. Gas yang dihasilkan biasanya terbuang
langsung ke lingkungan. Pada bak ini terjadi penurunan konsentrasi COD
dan BOD kurang lebih 90-95%. Air limbah pada bak ini selanjutnya
dialirkan menuju BAK PEMISAH MIKROORGANISME (PENGENDAPAN/CLARIFIER).
B. BAK PEMISAH MIKROORGANISME
(PENGENDAPAN/CLARIFIER).
Pada
bak pemisahan mikroorganisme ini, mikroorganisme akan mengendap dan
dikeluarkan dari dasar bak dan dialirkan menuju BAK PENAMPUNG (PEMEKAT)
MIKROORGANISME selanjutnya dipompa (dialirkan) menuju BAK STABILISASI.
Sedangkan air bersihnya akan keluar dari bagian atas bak selanjutnya
dialirkan menuju bak KARBON AKTIF selanjutnya air hasil pengolahan ini
dapat dimanfaatkan untuk pemeliharaan tanaman atau dibuang langsung ke
sungai.
C. BAK PENAMPUNG (PEMEKAT) MIKROORGANISME
Bak
penampung (pemekat) mikroorganisme ini merupakan tempat penampung
mikrooragnisme yang berasal dari bak pemisah mikroorganisme (clarifier).
Pada bak ini terjadi peningkatan konsentrasi mikroorganisme,
mikroorganisme pada bak ini sebagian besar hampir 90 % selanjutnya
dialirkan kembali menuju ke BAK STABILISASI dan sisanya dapat
dipergunakan untuk memelihara ikan sebagai sumber makanan.
D. BAK STABILISASI
Pada
bak stabilisasi ini, mikroorganisme distabilkan dengan cara
menginjeksikan udara kedalam bak stabilisasi, mikroorganisme yang telah
mengalami proses stabilisasi ini selanjutnya dialirkan kembali ke BAK
KONTAK untuk proses utama pengolahan air limbah. Proses ini berlangsung
secara kontinyu 24 jam.
HASIL PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH
Kualitas air limbah yang telah mengalami proses pengolahan secara biologi aerobik :
1. COD : 60-70 mg/L
2. BOD : 40-50 mg/L
3. pH : 6-8
********* SEMOGA BERMANFAAT***********
Makasih ka , saya pinjam untuk bahan referensi ya ..
BalasHapus