Kamis, 02 Februari 2012

AIR LIMBAH PANAS BUMI (GEOTHERMAL PLANT)


PEMANFAATAN AIR LIMBAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (GEOTHERMAL PLANT) SEBAGAI PUPUK MULTINUTRIEN PHOSPHATE-BASE (Tahun 2008) 
Ketut Sumada
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa Timur
email : ketutaditya@yahoo.com
                                  
AIR LIMBAH PLTPB

 Indonesia memiliki sumber panas bumi yang cukup besar tersebar dibeberapa daerah sehingga pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian indonesia. Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah kualitas sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan dalam  melakukan pembangunan PLTPB, karena kesalahan dalam melakukan pembangunan PLTPB akan mengakibatkan dampak lingkungan yang sangat besar seperti “PERISTIWA LAPINDO” KABUPATEN SIDORAJO, JAWA TIMUR.
 
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) merupakan pembangkit listrik “renewable” (dapat diperbaharui) hal ini disebabkan karena panas bumi yang dipergunakan sebagai sumber tenaga listrik berupa cairan panas berasal dari masuknya air hujan atau air permukaan kedalam perut bumi.

Pembangunan PLTPB disamping menghasilkan listrik juga akan menghasilkan air limbah yang berwarna putih dengan temperature berkisar 50-60oC, air limbah ini mengandung berbagai mineral seperti terlihat dalam tabel berikut.

 Tabel. Kualitas Air Buangan Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi
Parameter
Konsentrasi
Mg/L
Parameter
Konsentrasi
Mg/L
TDS
20946
HNO3
100
pH
5.67
Cl
11650
Na
6057.8
SO4
13.3
K
8756.42
F
0.92
Ca
287.55
B
244.94
Mg
1127.55
SiO2
746.7
NH3/NH4OH
535.2
As
16.95

Air limbah ini dibeberapa Negara telah dimanfaatkan untuk menghasilkan berbagai jenis produk yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi sehingga akan meningkatkan pendapatan perusahaan.

Pemanfaatan air limbah PLTPB untuk menghasilkan berbagai jenis produk disamping meningkatkan pendapatan perusahaan juga dalam rangka menghindari pencemaran lingkungan akibat buangan air limbah ini kebadan air penerima.

Kandungan silica dalam air limbah dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan produk-produk berbasis silica seperti, silka gel, keramik, katalis, silica campuran sarung tangan karet, silica campuran ban mobil, dan silica yang dipergunakan sebagai bahan pelapis bodi pesawat terbang dan lain-lain.

Kandungan ion magnesium (Mg), kalsium (Ca), Kalium (K) dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan produk pupuk, pupuk yang dihasilkan merupakan pupuk anorganik. Pembuatan pupuk anorganik ini dapat dilakukan dengan mempergunakan bahan yang mengandung phosphate seperti : Na2HPO4 atau NaH2PO4 dan Natrium Hidroksida (NaOH). Na2HPO4 atau NaH2PO4 berfungsi untuk mengikat ion magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Kalium (K). Pupuk yang dihasilkan dikenal dengan pupuk multinutrien phosphate-base, yaitu pupuk yang mengandung lebih dari 2 (dua) nutrient yang terikat dalam phosphate. Contoh pupuk ini seperti : Mg3(PO4)2·4H2O maupun MgK(PO4)2·3H2O

Reaksi kimia :
4 MgCl2 + KCl + 3 NaH2PO4 + 6 NaOH  →  MgKPO4↓+ Mg3(PO4)2↓+ 9NaCl + 6H2O

Penambahan larutan natrium hidroksida (NaOH) untuk mempermudah pembentukan padatan, penambahan NaOH untuk menjaga derajat keasaman (pH), pH yang baik untuk produksi pupuk berkisar 9-10.

Proses produksi :


1. Masukan air limbah kedalam tangki (tempat reaksi)
2. Tambahkan larutan Na2HPO4 atau NaH2PO4 
3. Tambahkan larutan NaOH
4. Lakukan proses pengadukan dengan kecepatan putaran pengaduk 
    tertentu dan waktu pengadukan tertentu
5. Filtrasi hasil reaksi dengan mempergunakan filter
6. Bahan padat yang terfiltrasi dilakukan pencucian dengan 
    air untuk menurunkan kadar NaClnya
7. Lakukan pengeringan pada temperatur 80 – 90 oC untuk 
    menurunkan kadar air produk pupuk

Kualitas produk :
Kadar ion Ca : 2,68 %
Kadar ion K   : 29,20 %
Kadar ion Mg : 0,02 %
Kadar ion PO4 : 44,10 %
        
1 liter air limbah menghasilkan : 10 – 12 gram pupuk, dan kebutuhan Na2HPO4 : 16 gram. 


           ********* SEMOGA BERMANFAAT **********







 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar