Selasa, 10 April 2012

SUMBER DAN KLASIFIKASI MIKROORGANISME DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH

KLASIFIKASI MIKROORGANISME

Ketut Sumada
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa Timur
email : ketutaditya@yahoo.com



MIKROORGANISME DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH


Pengolahan air limbah khususnya pengolahan air limbah secara biologi pasti melibatkan atau memanfaatkan mikroorganisme, mikroorganisme inilah yang berperan dalam pengolahan air limbah, gambar berikut dapat menjelaskan peranan mikroorganisme : 




Pada gambar diatas dapat terlihat bahwa bahan organik (soluble organics) akan teradsorpsi kedalam mikroorganisme, dalam mikroorganisme akan terjadi berbagai reaksi sehingga menghasilkan cell baru, dan gas-gas seperti NH3, CO2 dan H2O.


SUMBER MIKROORGANISME

Dalam aplikasi pengolahan air limbah secara biologi, mikroorganisme dapat diperoleh dari berbagai sumber yaitu :
  • Kotoran hewan, dalam kotoran hewan seperti sapi, kuda dan lainnya mengandung berbagai jenis mikroorganisme yang dapat dimanfaatkan dalam pengolahan air limbah. Kotoran hewan yang masih baru disaring, filtratnya diambil dan mikroorganisme dalam filtrat dapat dikembangkan untuk pengolahan air limbah secara biologi aerob maupun anaerob.
  • Septic Tank, dalam septic tank mengandung berbagai jenis mikroorganisme baik yang bersifat anaerob maupun aerob, mikroorganisme dalam septic tank dapat dimanfaatkan dalam pengolahan air limbah secara biologi aerob maupun anaerob. Septic tank dipompa dan disaring, filtrat yang didapat dikembangkan untuk menghasilkan mikroorganisme baik yang aerob maupun anaerob.
  • Pengolahan Air Limbah, beberapa industri telah melakukan pengiolahan air limbah secara biologi baik aerob maupun anaerob. Pada pengolahan air limbah ini akan dihasilkan mikroorganisme yang akan dibuang, mikroorganisme ini dapat dikembangkan untuk pengolahan air limbah secara biologi di tempat lain pada industri yang sejenis maupun tidak
  • Air Limbah, Air limbah organik pada umumnya dapat mengandung mikroorganisme, mikroorganisme yang terkandung dalam air limbah ini dapat dikembangkan dan  diaplikasikan pada pengolahan air limbahnya sendiri
  • Mikroorganisme murni, beberapa industri telah memproduksi berbagai jenis mikroorganisme yang dapat diaplikasikan pada pengolahan air limbah sehingga tidak perlu lagi mengembangkan mikroorganisme dari sumber lainnya

KLASIFIKASI MIKROORGANISME

  1. Berdasarkan Kebutuhan Nutrisi (Nutritional Requirements), mikroorganisme terdiri atas  2 (dua) jenis mikroorganisme yaitu : Autotrophic organisms, adalah mikroorganisme yang menggunakan CO2 atau HCO3 sebagai sumber karbon, dan Heterotrophic organisms adalah mikroorganisme yang mempergunakan bahan organik sebagai sumber karbon
    2. Berdasarkan Kebutuhan Energi (Energy Requirements), mikroorganisme terdiri atas 2 (dua) jenis mikroorganisme yaitu : Phototrophs organisms, adalah mikroorganisme yang menggunakan sinar/lampu (light) sebagai sumber energi, dan Chemotrophs organisms adalah mikroorganisme yang mempergunakan hasil reaksi oksidasi-reduksi sebagai sumber energi. Chemotrophs organisms terdiri dari 2 (dua) jenis Chemoorganotrophs organisms yaitu mikroorganisme yang mempergunakan molekul organik komplek sebagai pendonor elektronnya dan Chemoautotrophs organisms yaitu mikroorganisme yang mempergunakan molekul organik sederhana seperti Hidrogen sulfida (H2S) atau Amonia (NH3) sebagai pendonor elektronnya.
    3. Berdasarkan Rentang Temperatur (Temperature Range), mikroorganisme dibagi menjadi 3 (tiga) jenis mikroorganisme yaitu : Psychrophilic organisms, adalah mikroorganisme yang dapat hidup optimal pada rentang temperatur 15-30 C, Mesophilic organisms adalah mikroorganisme yang dapat hidup optimal pada rentang temperatur 30-45 C, dan Thermophilic organisms adalah mikroorganisme yang dapat hidup optimal pada rentang temperatur 45-70 C,

    4. Berdasarkan Kebutuhan Oksigen (Oxygen Requirements), mikroorganisme terdiri atas  2 (dua) jenis mikroorganisme yaitu : Aerobes organisms, adalah mikroorganisme yang hidupnya tergantung pada ketersediaan oksigen dan Anaerobes organisms adalah mikroorganisme yang hidupnya tidak tergantung pada keberadaan oksigen
    5. Facultative organisms , merupakan mikroorganisme yang bisa mempergunakan komponen oksigen atau komponen kimia lainnya dalam hidupnya (pertumbuhan).



POLA PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

Pola pertumbuhan mikroorganisme seperti terlihat dalam gambar berikut :

Berdasarkan pola pertumbuhan mikroorganisme tersebut diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut : 
  1. Lag Phase, yaitu suatu kondisi dimana mikroorganisme dalam kondisi beradaptasi terhadap lingkungan barunya, waktu generasinya lama dan laju pertumbuhan nol
  2. Accelaration phase, yaitu suatu kondisi dimana mikroorganisme mengalami penurunan waktu generasi, dan peningkatan laju pertumbuhan
  3.  Exponential phase, yaitu suatu kondisi dimana mikroorganisme mengalami waktu generasi konstan, laju pertumbuhan spesifik konstan, dan laju konversi substrat maksimum
  4.   Declining growth phase, yaitu suatu kondisi dimana mikroorganisme mengalami waktu generasi naik,  dan laju pertumbuhan spesifik menurun karena terjadi penurunan konsentrasi substrat secara bertahap
  5.  Stationary phase, yaitu suatu kondisi dimana mikroorganisme kehabisan nutrisi, cell dalam kondisi tersuspensi (melayang) dan terjadi peningkatan racun dalam lingkungannya 
  6. Endogenous phase, yaitu suatu kondisi dimana mikroorganisme mengalami kematian, laju kematian tinggi, dan terjadi cell lysis.




******* SEMOGA TULISAN INI BERMANFAAT *********










1 komentar: